Sumber Gambar: Kedaipena.com
WASPADAI MAL
PRAKTEK
Minggu ini adalah minggu yang paling banyak
hal yang mencengangkan bagi saya. Rasa tegang, cemas, khawatir bercampur
menjadi satu seperti halnya permen Nano-nano, tapi pada minggu ini tidak
semuanya mencemaskan, ada beberapa momen yang membuat saya merasa akrab (dekat)
dengan salah satu tokoh yang saya sukai kepribadiannya, ia adalah Karyoto, Pria
Kelahiran Pemalang yang mempunyai postur tubuh tinggi itu.
Hari Selasa, pukul 19.20 saya membawa
seseorang yang istimewa bagi saya, untuk dilarikan ke salah satu RS yang ada di
Ngaliyan semarang. Dengan kondisi tidak sadar ia, dibawa melalui oleh Taksi Blue
Bird yang saya panggil dari pinggiran jalan depan SMP 16 itu.
Sesampai di RS ia baru sadarkan diri, karena
pasien tidak cepat ditangani akhirnya aku langsung masuk ke dalam untuk menemui
dokter. “Maaf dok ini pasien yang barusan pingsan belum ditangani”. Lontar saya
dengan wajah kesal.
Setelah beberapa menit kemudian, ia ditangani
oleh dokter. Hasil dari pemeriksaan itu ia di anjurkan untuk di rawat saja. Karena
pasien merasa sehat dan ia tidak mau dirawat di RS tersebut. Tetesan air
matanya terus mengalir ke pipinya, “aku tidak mau dirawat dok, aku mau pulang”,
kata pasien tersebut dengan suara sedih.
Waktu itu diputuskan untuk dibawa pulang saja,
dan dianjurkan untuk meminum obat yang dikasih dari dokter.
Setelah di tempat tinggal (kos-kosan) ia
beristirahat sambil merengek rengek kesaiktan. Teman-teman akrabnya terus
merawatnya, dan sedikit bergurau dengan tujuan untuk menghiburnya.
Anggin semakin dingin, dan hujanpun turun. Yang
memaksakan ku untuk tetap berada disitu lebih lama. Setelah hujan reda, waktu
menunjukan pukul 22.30 saya memutuskan untuk pulang ke kos.
Jam menunjukan 12.10 cuaca dingin masih
terasa, tidak tahu kenapa waktu itu saya sudah tertidur lelap ada panggilan
masuk ke hp saya.
Setelah saya angkat, “asalamualaikum maaf ada
apa?”
“ini aku di Rumah Sakit, dia pingsan lagi
terus langsung dibawa ke RS”
Waktu itu karena jam menunjukan sudah sangat
malam, saya memutuskan untuk berangkat besok paginya saja, disisi lain pihak RS
tidak bakal mengijinkan saya untuk masuk.
Hari Rabu, pukul 07.00 saya berbenah-benah diri
dan beranjak dari tempat yang saya tinggali untuk mencari makanan yang akan
dibawa ke RS tersebut.
Keadaan disana sedikit rumit, ia yang gelisah
karena kesakitan, masih menunggu dokter yang tak kunjung datang. Pukul 12.30 orang
tua dan kakak kandungnya sudah datang ke RS, dokterpun masih tak kunjung
datang, namun keadaanya sudah sedikit membaik, karena sudah dikasih suntikan ke
dalam selang infusnya.
Dikemudian hari, Kamis,13.00 setelah kondisinya
sudah membaik, ia akhirnya sudah dibolehkan untuk pulang dari RS. Terlihat wajah
bahagia saat ia bisa untuk pulang dan bisa beristirahat di kos-koasnya.
Namun setelah sudah beberapa menit
beristirahat di kos-kosan, hal yang tidak di inginkanpun kembali datang. Setelah
meminum obat yang dikasih dari RS, ia kejang-kejang dan langsung dilarikan ke RS
kembali. Sesampai di ruang IGD ia di suntik tidur untuk menenangkannya, dan
langsung dibantu sama bantuan pernapasan (GAS). Setelah periksa kembali
ternyata ia telah meminum obat yang salah, obat yang ia minum dosisnya terlalu
tinggi. Setelah di teliti ini kesalahan dari yang bertugas mengasihkan obat, ia
salah mengasih obat, dan ternyata ia adalah perawat yang masih belum di ijinkan
untuk merawat, karena disana lagi praktek.
Apakah ini yang di namakan MAL PRAKTEK.
Suasana menegangkan bersama tangisan sedih
dari seorang ayah dari pasien tersebut “Karyoto”.
Kejadian buruk yang sangat menyedihkan.
Berhati-hatilah memilih Rumah Sakit, karena
jika tidak berhati-hati hal yang seperti ini bisa jadi akan menimpa diri kita,
kegiatan tersebut akan sangat merugikan diri kita, bukan sembuh yang kita
dapat, justru kebalikannya.
Namun semua ini ada hikmahnya, bisa bertemu
sesorang yang sangat saya suka dari kepribadiannya, walaupun tidak banyak cakap
tapi aku ngefans berat sama beliau, ia adalah Bapak “Karyoto” Pria berbadan
tinggi itu.